Jumat, 09 Januari 2015

Siapa Aku?

Siapa aku? Aku Siapa?
Aku adalah manusia. Dilahirkan dari seorang ibu yang sangat hebat dan Mulia. Aku dilahirkan dalam keadaan menangis dan tentunya disambut dengan senyuman. Didalam agama saya, manusia diciptakan dari darah,mani serta tanah. Sampai sekarang pun aku bergantung dari tanah, rumah, kendaraan, jalan, gedung, dan semua yang bergantung pada tanah.
Namun hari ini, telah menemukan Jalan Kesadaran untuk hidup yang lebih bermakna. Bahwa hidup ini bukan untuk makan, tapi makan untuk hidup agar bisa berguna bagi kehidupan ini dan juga orang lain. Bahwa hidup yang paling utama adalah harus menemukan aku yang sejati terlebih dahulu. Barulah kemudian dapat mengerti mengapa aku terlahir ke dunia ini. Karena selama ini aku telah kehilangan dan melupakannya.
Bahwa nilai kehidupan itu bukan karena bisa berumur panjang dan hidup sampai tua. Mengapa? Apa gunanya berumur panjang, namun hidup penuh kesia-siaan? Nilai kehidupan berarti apabila aku dapat menanam kebaikan dan bermakna bagi kehidupan orang lain dan kehidupan itu sendiri. Bahwa hidup di dunia ini adalah bagaikan bersekolah, tingkatan demi tingkatan harus dilalui. Belajar dan belajar. Kemudian juga harus mengikuti ujian. Semua terus berlanjut sampai akhirnya hari penentuan. Apakah aku lulus atau tidak? Tentunya semua tergantung nilai-nilai hidup yang aku dapatkan.
Bahwa kini…aku hanya manusia biasa yang terus mengikuti pelajaran dan mengejar nilai-nilai untuk pertimbangan kenaikan kelas berikutnya. Bahwa kini dalam diriku masih begitu banyak kekurangan, harus terus memperbaiki diri, dengan terus berintrospeksi diri dan merenungi demi kecermerlangan nurani yang telah terkotorkan oleh keduniawian hidupku. Bahwa aku selalu berharap, para sahabat untuk mengerti dan terus memotivasi agar aku lebih percaya diri lagi dalam menatap hari-hari.
Dan yang perlu dicatat adalah,bahwa apa yang tertulis di blog ini adalah bukan untuk mengurui atau menyadarkan siapa-siapa. Semuanya adalah untuk menyadarkan diri sendiri. Karena kata-kata ” kamu” yang ada di blog ini, maksudnya adalah ” aku” harap jangan salah mengerti. Sehinga kita bisa saling untuk menyadarkan dan menyatu dalam jalan kehidupan ini. Saat kita telah mengenal cinta dan saat itu pula lah kita akan tahu siapa jati diri kita mengenal apa yang menjadi bagian dari kehidupan kita sendiri.
Merasakan apa yang belum pernah kita rasakan dalam kehidupa kita sebelumnya,indah,warna,cinta,kebahagiaan,kesedihan,dan sebuah amarah. Dan saat kita telah merasakan itu semua itulah arti dari sebuah kehidupan,dan saat kita tau apa itu rasa sakit maka itu awal mula dimana mulai tumbuh rasa amarah dan ada sebuah rasa kebencian kebencian yang mulai tumbuh dalam diri.


1 komentar:

  1. Dear Danang,

    Sepertinya kamu betul-betul calon "filsuf".. :-) Ibu merasakan banyak buah pikiranmu muncul seperti jalan kehidupan, kenaikan kelas, dll. Itu tidak mudah dan tidak serta merta langsung keluar tanpa proses perenungan sebelum menulis. Hanya saja, buah pikiranmu belum terarah dengan baik dan sinkron dengan gagasan penjelas di tiap paragraf. Perhatikan pada dua paragraf terakhir, dua kali kamu gunakan kata "bahwa". Alangkah baiknya, di akhir paragraf merupakan kesimpulan keseluruhan dari tulisan kamu. Silahkan merenungkan kembali. :-)

    BalasHapus